KONSEP PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA - MACAM TEORI PSIKOLOGI

Konsep Psikologi tentang Manusia - Macam Teori Psikologi
Konsep Psikologi tentang Manusia - Macam Teori Psikologi



KONSEPSI PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA

Telah diungkapkan bahwa Psikologi Komunikasi berkaitan dengan bagaimana mencapai komunikasi yang efektif dalam interaksi manusia. Jadi, fokus utama adalah manusia, sehingga memahami manusia merupakan kemutlakan jika ingin berhasil (efektif) dalam berkomunikasi. Banyak teori dalam berbagai konteks komunikasi dilatarbelakangi oleh konsepsi psikologi tentang manusia, dalam hal ini manusia sebagai komunikan.


KONSEPSI PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA
Ada 4 teori psikologi tentang manusia : 

1. Teori Psikoanalisis 
2. Teori Behaviorisme 
3. Teori Psikologi kognitif
4. Teori Psikologi Humanistik
1. Teori PSIKOANALISIS
Teori ini dipelopori oleh Sigmund Freud, Carl Jung, dan E. Erikson, dalam pandangan psikoanalisis, manusia tak ubahnya seperti sistem energy. Perilaku manusia bermacam-macam, tapi pada dasarnya semua perilaku dapat direduksikan menjadi bentuk-bentuk energy biasa. Tujuan dari semua perilaku adalah kesenangan, yang berarti reduksi dari ketegangan atau pelepasan energi.
Teori ini menyatakan bahwa pengalaman diawal masa kanak-kanak membentuk kepribadian secara permanen, adapun perubahan yang terjadi pada setiap fasenya dipengaruhi oleh faktor bawaan yang dimodifikasioleh pengamatan.

Dalam teori psikoanalisis, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari 3 (Tiga), yaitu:
“Id” = berkata ‘Aku ingin itu sekarang’
“Super Ego” = berkata ‘Kau tidak boleh mengambilnya. Itu tidak baik untukmu’.
“Ego” = sebagai penengah yang rasional berkata, ‘Baiklah, mungkin kamu boleh memperolehnya sedikit, tapi nanti ya’.

Tokoh : Sigmund Freud. Melukiskan manusia sebagai mahluk yang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens). Perilaku atau kepribadian manusia merupakan hasil interaksi Id (komponen biologis / animal), Ego (komponen psikologis / rasional), dan Superego (komponen sosial / moral).

Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia, seperti: makan, minum, berhubungan sex, kasih sayang, dll yang bermuara pada pencapaian kesenangan (pleasure principle)  tidak peduli orang lain dan lingkungan serta tidak mau tahu dengan kenyataan hidup, yang penting nafsu biologis terpenuhi (egoistis + tak bermoral).


Id merupakan tabiat hewani manusia. Id hanya dapat menghasilkan berbagai keinginan, tapi tidak dapat memenuhinya. Dalam Id ada 2 (dua) instink dominan : - Libido - Thanatos Semua motivasi manusia adalah gabungan antara Eros dan Thanatos.

Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar (reality principle). Ego merupakan mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik.
Contoh :
Id  mendesak anda untuk mencaci maki atasan / bos yang bersikap tidak adil dan mau menang sendiri. Ego  mengingatkan anda bahwa ia adalah ‘Bos’ yang dapat dengan mudah memecat anda. Kalau anda tetap mencaci maki bos anda, itu sama saja anda “bunuh diri”.

Superego, berperan sebagai polisi kepribadian, hati nurani yang berupaya mewujudkan keinginan-keinginan ideal kita yaitu norma-norma sosial dan kultural masyarakat kita. Kalau Id hanya dapat menghasilkan keinginan-keinginan, egolah yang berperan memenuhinya.

Contoh :
•Id  keinginan punya uang banyak, harta berlimpah, pacar cantik, dll.
•Ego  korupsi, pergi ke dukun, dll.
•Superego  “Jangan, tidak boleh! Itu melanggar nilai sosial dan kultural”
•Ego menjadi bingung, boleh atau tidak korupsi dilakukan.

2. TEORI BEHAVIORISME
Berbeda dengan Psikoanalisis yang melihat perilaku manusia muncul dari keinginan-keinginan bawah sadar, maka Behaviorisme menganalisis perilaku manusia hanya berdasarkan perilaku yang nampak dan dapat diukur. Behaviorisme percaya bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari proses belajar (learning process). Manusia belajar dari lingkungannya sehingga segala perilakunya dipengaruhi faktor-faktor lingkungan  Manusia mesin (Homo Mechanicus).


Manusia lahir tanpa sifat-sifat sosial atau psikologis, dan akan mudah dibentuk menjadi apapun selagi ada lingkungan yang tepat dan cocok untuk mengubah perilakunya. Bandura menyatakan dalam melakukan perilaku tertentu manusia memerlukan peneguhan (reinforcement), sedangkan kemampuan untuk melakukan suatu tindakan akan ditentukan oleh peniruan (imitation) dalam suatu proses belajar sosial (social learning).



Manusia adalah objek yang sekaligus juga subjek. Menurut E. Cassirer menyatakan bahwa manusia adalah makhluk simbolis, Sedangkan menurut Plato merumuskan manusia harus dipelajari bukan dalam kehidupan pribadianya. Contoh : Bila seorang anak berkata yang sopan, orangtuanya akan senang dan memuji sehingga si anak juga ikut senang. Kelak dihari-hari mendatang anak itu akan mencintai kata-kata yang sopan dalam komunikasinya.

3. TEORI PSIKOLOGI KOGNITIF
Psikologi Kognitif menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab Behaviorisme yaitu mengapa ada orang yang bisa berperilaku berbeda dengan lingkungannya karena Ia memiliki motif pribadinya sendiri (self motivated)Psikologi Kognitif memandang manusia sebagai mahluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya, makhluk yang selalu berpikir (Homo Sapiens).


Psikologi Kognitif memandang manusia sebagai mahluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya, makhluk yang selalu berpikir (Homo Sapiens)Perilaku manusia bukan sek dar hasil dari proses menanggapi stimulus yang diterimanya. Menurut Kurt Lewin, perilaku (behavior) adalah hasil interaksi antara keseluruhan diri seseorang (person) dengan lingkungan psikologisnya (environment).

KONSEP PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA

Psikologi kognitif terkait dengan teori konsistensi kognitif-nya Leon Festinger dan Fritsz Heider yang menyatakan bahwa manusia cenderung mengalami ketegangan (tension) pada saat kebutuhan psikologisnya belum terpenuhi. Ia akan termotivasi untuk mengurangi ketegangan tersebut. Agar tidak terjadi ketegangan, manusia berusaha mengoptimalisasi dalam persepsi, perasaan, kognisi dan pengalamannya.

Contoh : Si Edu hobby membolos. Dari semester I sampai sekarang semester V ia jarang masuk kelas untuk mengikuti kuliah.
Minggu lalu ia mendapat kabar akan ada sanksi skorsing bagi mahasiswa yang sering membolos.
Edu bingung dan terjadilah ketegangan (tension), ‘Apa yang harus dilakukan ?’ Edu tidak mau berlama-lama tegang, ia segera mencari informasi lanjutan
3. TEORI PSIKOLOGI KOGNITIF
Setelah dapat informasi, Edu punya 4 pilihan keputusan :
a.Stop hobby membolos
b.Terus membolos dengan alasan sanksi itu belum tentu diterapkan.
c.Terus membolos sambil menyatakan pembenaran bahwa dosennya pernah bolos.
d.Terus bolos tapi rajin minta tugas.
4. TEORI PSIKOLOGI HUMANISTIK
Tiga teori terdahulu belum berhasil mengungkap manusia secara keseluruhan. Teori psikoanalisis memandang manusia sebagai mahluk yang hanya dipengaruhi oleh naluri primitifnya, namun pada saat yang sama kita juga punya rasa peduli, kasih sayang terhadap sesama manusia.
Menurut Teori behaviorisme memandang manusia sebagai mesin yang dibentuk atau dipengaruhi oleh lingkungan, manusia disebut sebagai robot tanpa jiwa. namun kita juga mampu bertindak berbeda dengan lingkungan.
4. TEORI PSIKOLOGI HUMANISTIK
Sedangkan menurut teori psikologi kognitif manusia dipandang sebagai mahluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya, makhluk yang selalu berpikir. namun pada saat yang sama juga ingin mengetahui dan diakui eksistensi diri kita serta apa yang paling kita dambakan dalam hidup ini.
Psikologi humanistik menghormati manusia sebagai manusia, menjelaskan eksistensi manusia yang positif, setra menentukan cinta, kreativitas, nilai, makna dan pertumbuhan pribadinya
4. TEORI PSIKOLOGI HUMANISTIK
Selain itu perhatian pada makna kehidupan merupakan aspek penting Psikologi Humanistik. Psikologi Humanistik memandang manusia sebagai ‘Manusia Bermain‘ (Homo Ludens), yakni manusia bukan saja sebagai pelakon dalam panggung masyarakat, bukan saja pencari identitas tetapi juga pencari makna (makna kehidupannya, kehadirannya di lingkungan, serta apa yang diberikannya kepada lingkungan).
Tiap manusia memiliki pengalaman pribadi yang unik. Tidak ada satu manusiapun yang memiliki pengalaman sama. Antar pribadi yang memiliki pengalaman unik inilah kita berinteraksi dalam kehidupan sosial (intersubjectivity).
4. TEORI PSIKOLOGI HUMANISTIK
Aliran humanistik bertujuan memulihkan keseimbangan dalam psikologi dengan berfokus pada kebutuhan– kebutuhan manusia dan pengalaman manusia biasa lewat sesedikit mungkin teori.
Menurut Frankl menyimpulkan bahwa Psikologi Humanistik bertumpu pada 3 dasar pijakan, yaitu:
1.Keunikan Manusia
2.Pentingnya nilai dan makna
3.Kemampuan manusia untuk mengembangkan diri.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama