ANALISIS SITUASI & PERMASALAHAN
STRATEGI KAMPANYE PR

Analisis Situasi - tahapan yang tidak kalah penting dalam membuat program kampanye adalah Analisis situasi, dimana nantinya dengan adanya pengetahuan tentang situasi serta kondisi diharapkan Praktisi PR dapat merancang konsep Kampanye yang sesuai dan tantunya program kampanye dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan.

Pada kesempatan kali ini Alfan.id akan membahas materi mengenai Analisis Situasi & Permasalahan terkaitperencanaan kampanye yang akan dilakukan. Pada umumnya analisis situasi dibagi menjadi 2 yaitu analisis Internal (perusahaan) dan juga Eksternal (kondisi diluar perusahaan). Untuk selengkapnya silahkan teman-teman simak materi berikut.

ANALISIS SITUASI DAN RESET

Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan. Setelah riset, tahap berikutnya adalah analisis dan ini dilakukan untuk mengidentifikasi pemasalahan yang akan menjadi dasar dari program PR. Ada dua analisis yang bisa dijadikan acuan dalam mengidentifikasi masalah yaitu PEST dan SWOT Analisis PEST membagi pembahasannya pada empat area yang secara keseluruhan dapat mempengaruhi atau melatar belakangi kampanye yaitu Politik, ekonomi, social dan teknologi.
Baca : Analisis PEST - Pengertian & Contohnya

analisis situasi, analisis permasalahan, kampanye pr, swot, pest
analisi

Analisis PEST

  • Area politik meliputi : berbagai peraturan pemerintah yang berhubungan dengan program dan pesan kampanye, serta keadaan politik atau pemerintahan. 
  • Area ekonomi, meliputi; kondisi nilai tukar mata uang, inflasi, keadaan ekonomi dunia serta harga berbagai sumber daya.
  • Area sosial, meliputi ; gaya hidup, tingkat pendidikan, pola hidup, perilaku sosial, dan perkembangan populasi.
  • Area Teknologi, meliputi; berbagai perubahan teknologi yang berkaitan dengan program kampanye.

Bahwa keempat area tersebut akan saling mempengaruhi satu sama lain. Perubahan kondisi satu area akan memberikan dampak perubahan pada area yang lainnya. Kondisi masing-masing area akan berbeda-beda bagi setiap organisasi, industri, atau program yang dianalisis. Analisis PEST, membantu mengindentifikasi faktor penggerak terjadinya perubahan yang bersifat jangka panjang.
  • Contoh : Pasar-pasar tertentu menjadi lebih global dan sangat penting untuk mengenali faktor-faktor yang terlibat didalamnya seperti penggunaan teknologi.

Proses analisis PEST juga dapat mengidentifikasi bagaimana pengaruh eksternal membawa akibat yang berbeda bagi organisasi.
  • Contoh : Perusahaan yang secara tradisonal mendapatkan bahan baku dari beberapa negara akan lebih tahan terhadap krisis politik dibandingkan dengan perusahaan yang mendapatkan bahan baku dari satu pemasok yang murah, yang berlokasi di satu negara yang tidak stabil kondisi politiknya.

Analisis SWOT :

Dalam analisis SWOT ini meliputi Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), Threats (ancaman).
  • Unsur “SW“ merupakan analisis aspek internal
  • Unsur “OT” merupakan analisis aspek eksternal
Strength dan Opportunity dapat dikelompokan sebagai pertimbangan-pertimbangan positif yang mendukung terlaksananya program kampanye, sedangkan Weakness dan Threats dikelompokan pada kondisi-kondisi negatif yang harus dihadapi dalam penyelenggaraan kampanye.
Pertanyaan Analisis SW :

 KEKUATAN ( STRENGTH ) :

  1. Kompetensi distingtif ?
  2. Sumber finansialnya memadai ?
  3. Ketrampilan kompetitifnya baik ?
  4. Diakui sebagi market leader ?
  5. Bidang strategis fungsional dipahami dengan baik ?
  6. Memiliki teknologi ?
  7. Memiliki keunggulan biaya ?
  8. Memiliki keunggulan kompetitif ?
  9. Manajemen cukup andal ?
  10. Terjaga dari tekanan kompetisi yang kuat ?
  11. dll

KELEMAHAN (WEAKNESS) :

  1. Arah strategisnya tidak jelas ?
  2. Posisi kompetitif yang semakin menurun
  3. Fasilitasnya ketinggalan jaman?
  4. Rendah kamampuan laba ?
  5. Citra pasar yang lemah ?
  6. Ketrampilan pemasaran dibawah rata-rata ?
  7. Ketidak unggulan kompetitif
  8. Rentan terhadap tekanan kompetitif
  9. Gagal dalam litbang
  10. dll
Pertanyaan OT

PELUANG  (OPPORTUNITY) :

  1. Masuk pasar atau segmen baru ?
  2. Menambah lini produk ?
  3. Penganekaragaman produk terkait ?
  4. Menambah produk komplementer?
  5. Pertumbuhan pasar yang lebih cepat ?
  6. Kemampuan untuk beralih pada kelompok strategis yang lebih baik ?
  7. dll

KELEMAHAN (THREATS) :

  1. Mungkinkah masuk pesaing baru ?
  2. Meningkatnya penjualan produk substitusi ?
  3. Meningkatnya tekanan kompetisi ?
  4. Rentan pada resesi dan siklus bisnis ?
  5. Berubahnya selera dan kebutuhan pembeli ?
  6. Kebijakan pemerintah yang merugikan ?
  7. Pertumbuhan pasar yang rendah
  8. dll

JENIS JENIS RISET


  1. Riset Kuantitatif yaitu riset yang mengumpulkan data yang kemudian dibuat statistiknya untuk mendapatkan hasil yang berupa angka-angka atau kuantitas.
  2. Riset Kualitatif yaitu riset yang menyelidiki variabelvariabel yang tidak dapat dikuantifikasi, seperti opini, reaksi dan sikap masyarakat.
  3. Riset Kontinu atau riset pelacakan, riset yang mengambil sekelompok orang yang sama atau sekelompok orang yang memiliki profil yang sama sebagai objek riset, dimana pertanyaan yang sama akan diajukan kepada objek riset tersebut setiap interval waktu tertentu. Survei kontinu atau pelacakan sangat membantu ketika kita mau mengukur suatu tren konsumen atau perubahan sikap masyarakat, informasi yang didapat bisa faktual yang pasti, yang akan menjadi dasar kegiatan suatu kampanye

Riset primer dan sekunder 

Riset sekunder juga sering disebut sebagai studi pustaka dan melibatkan pengumpulan informasi dari sumber-sumber yang telah diterbitkan, baik dari media cetak, hasil penelitian yang terdahulu, ataupun sumber dari media interaktif seperti internet.

Riset primer adalah untuk mencari informai yang dibutuhkan segera, beberapa teknik riset untuk mendapatkan data primer diantaranya : 
Baca : Contoh Perencanaan Kampanye Anti Narkoba oleh BKNN
  • Pengisian kuesioner oleh responden
    • Kuesioner yang diisi sendiri oleh responden harus jelas, sederhana dan sependek mungkin.
    • Kuesioner dapat disebarkan melalui pos, internet, diberikan secara langsung, atau menggunakan majalah.
    • Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif yang sangat besar namun dapat pula digunakan untuk materi kulitatif.
    • Kuesioner efektif untuk menghubungi sejumlah besar orang yang berada di wilayah geografis yang luas atau sebaliknya, menjangkau orang yang sulit dihubungi karena masalah waktu, kuesioner juga berguna untuk mendapatkan respon yang baik.
  • Wawancara tatap muka:
    Teknik ini baik untuk mengumpulkan data kualitatif, teknik riset ini banyak memakan waktu baik periset maupun orang yang diwawancarai. Meskipun biaya yang dibutuhkan cukup besar teknik ini tapi kualitas dan kuantitas informasi yang dikumpulkan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan organisasi sangat tinggi

    Wawancara yang dilakukan bisa terstruktur atau tidak terstruktur atau kombinasinya. Wawancara menyediakan kesempatan kepada peneliti untuk menyelidiki pandangan dan opini secara mendalam dan alasan mengapa pandangan dari responden itu dipegang. Ketika mencoba untuk mengetahui inti dari suatu permasalahan yang sulit wawancara merupakan teknik yang cukup efektif digunakan.
  • Fokus Group.
    Fokus group adalah diskusi kelompok yang anggotanya adalah individu-individu yang telah diseleksi secara khsusus (misal umur dan kegemaran yang relatif sama). Konsep dari fokus group adalah bahwa jawaban yang diberikan oleh responden akan memicu dan mengembangkan jawaban yang diberikan responden lain. Jika dilakukan dengan benar teknik ini akan memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan teknik wawancara.

    Menjalankan fokus group akan sangat tergantung pada keahlian dan kompetensi dari koordinator untuk memandu jalannya diskusi serta untuk memastikan bahwa semua pertanyaan yang relevan telah diajukan. Kendala yang dihadapi menggunakan teknik ini diantaranya adalah pelimilihan peserta focus group, waktu yang dibutuhkan, fasilitas yang dibutuhkan ( ruangan, peralatan rekaman) dan biaya.
  • Riset Informal
    Selain teknik formal, ada pula cara mendapatkan informasi mengenai permasalahan dan organisasi. Pertemuan yang tidak terduga, tanpa diatur sebelumnya dan diskusi informal dengan publik yang berhubungan dengan organisasi dapat menjadi bahan informasi yang berharga.
  • Riset Media
    Apabila kita menggunakan media massa sebagai saluran kampanye maka riset media hal yang harus dilakukan. Media cetak dan media siaran menyediakan informasi mengenai profil dan jumlah pembaca, sirkulasi, rating televisi, kefektifan suatu kampanye, dan sebagainya.

    Berbagai media memiliki aturan tersendiri dan dapat memberikan informasi tentang penggunaan media itu sendiri dan tingkat keefektifannya. Hal ini perlu dipertimbangkan ketika menentukan jalur komunikasi yang akan digunakan untuk publik tertentu dalam merancang program kampanye.

    Selanjutnya perlu diadakan press monitoring untuk menguji efektivitas media yang diguanakan.
  • Audit Komunikasi
    Selain melakukan riset atas permasalahan yang mempengaruhi organisasi atau fakta-fakta yang melingkupi suatu kampanye adalah penting bagi praktisi PR untuk meneliti secara detail proses komunikasi itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan audit komunikasi.
Audit komunikasi akan mendapatkan informasi tentang beberapa hal antara lain:
  1. Audit komunikasi akan mengidentifikasi publik-publik yang penting bagi kesuksesan organisasi.
  2. Menyelidiki cakupan komunikasi untuk menentukan apakah publik yang ada maupun publik potensial sudah terdeteksi.
  3. Audit komunikasi mempelajari sikap publik dan menilai apakah perlu dilakukan suatu tindakan untuk memperjelas, mengkonfirmasi atau menyesuaikan sikap tersebut.
  4. Audit komunikasi juga memberikan komentar yang kritis terhadap sifat dan kualitas komunikai antara organisasi dengan publik, melihat apakah pesan yang disampaikan sudah sesuai, serta bagaimana frekuensi dan teknik yang digunakan untuk menyampaikannya.
  5. Audit komunikasi mengidentifikasi kesenjangan komunikasi dan peluang yang belum digunakan , selain kebutuhan informasi dari publik utama.
  6. Audit juga menunjukan sumber daya dan keahlian yang diperlukan untuk menjalankan program kampanye yang sukses apakah hal-hal tersebut tersedia untuk organisasi.

ANALISIS PERMASALAHAN


Dengan menganalisis berbagai pengaruh internal dan eksternal organisasi berkaitan dengan produk atau program kerja yang telah dilakukan maka dapat diidentifikasi permasalahan yang berpotensi untuk mempengaruhi organisasi dan dapat melacak permasalahan tersebut.

Kampanye PR harus pula mengindentifikasi permasalahan yang relevan yang mungkin bersifat jangka panjang atau jangka pendek tergantung dari sifat kampanye itu sendiri. Permasalahan yang tidak diidentifikasi atau tidak ditanggapisecara serius memiliki kecenderungan untuk datang menghantui dan muncul sebagai krisis.

Analisis permasalahan bekerja dalam 2 arah yaitu mendeteksi faktor-faktor eksternal, politik, ekonomi, sosial atau teknologi yang mendorong perusahaan untuk berubah dan mengidentifikasi area yang memungkinkan organisasi untuk memberikan input dalam debat publik dan mempengaruhi hasilnya. 
Artikel public relations lainya :
  • Membuat perencanaan pesan kampanye
  • tips dan cara membuat perencanaan kampanye 
  • Pengertian komunikasi persuai kampanye public relations
" Analisis Situasi & Permasalahan - Strategi Kampanye PR "

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama