CARA MEMEGANG KAMERA
& MENENTUKAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR
& MENENTUKAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR
Memegang Kamera - Berkenaan dengan dunia fotografi bagi teman-teman yang ingin mahir dalam dunia fotografi salah satu aspek yang tidak boleh ketinggalan adalah cara memengang kamera dan juga bagaimana teman-teman bisa menentukan sudut pengambila gambar yang baik sehingga akan menghasilkan karya yang profesional dan memiliki nilai seni tinggi.
Berkaitan dengan materi Fotografi kali ini Dunia Public Relations akan membahas materi mengenai Cara Memengang Kamera & Menentukan Sudut Pandanng Pengambilan Gambar sebagai lanjutan dari materi fotografi untuk Public Relations.
Memegang kamera juga memiliki tata cara tersendiri dalam fotografi karena posisi memegang kamera juga berpengaruh pada sudut atau komposisi pengambilan gambar, kemudian juga bagaimana menempatkan diri dengan objek dan juga memposisikan tangan pada kamera karena juga berpengaruh pada hasil gambar yang dihasilkan.
Baca : Sejarah fotografi & mengenal jenis-jenis kamera
Cara memegang kamera pada standar umum dibagi menjadi dua, yaitu posisi Horizontal dan Vertikal. Selain itu perbedaan antara memegang kamera SLR dan Poket tentu memiliki tata cara yang berbeda. Pada kamera SLR memisahkan penempatan tangan pada badan kamera dan lensa kamera.
Cara memegang kamera pada standar umum dibagi menjadi dua, yaitu posisi Horizontal dan Vertikal. Selain itu perbedaan antara memegang kamera SLR dan Poket tentu memiliki tata cara yang berbeda. Pada kamera SLR memisahkan penempatan tangan pada badan kamera dan lensa kamera.
Posisi Memegang Kamera
Posisi memotret standar dibagi menjadi landscape Position yang dimana posisi memotret memposisikan kamera dalam posisi Horisontal. Sementara pada portrait position di posisikan vertikal (Berdiri).
Baca : 9 Teknik Fotografi yang wajib kamu ketahui
Cara pengambilan gambar low level view disebut juga Bird eye level view. Sudut kamera didapat jika dalam posisi berdiri atau mendongakkan kamera ke arah bawah. Kesan yang ditimbulkan dari gambar yang diambil adalah benda-benda yang ada dibawahnya terlihat kecil bernuansa luas.
Hasil Pengambilan Sudut Kamera
High Level ViewCara pengambilan gambar low level view disebut juga Bird eye level view. Sudut kamera didapat jika dalam posisi berdiri atau mendongakkan kamera ke arah bawah. Kesan yang ditimbulkan dari gambar yang diambil adalah benda-benda yang ada dibawahnya terlihat kecil bernuansa luas.
high level view teknik |
Eye Level View
Arah kamera yang diatur sejajar dengan arah pandang mata anda lurus. Tidak dari atas, tidak pula dari bawah. Pada posisi ini gambar yang dihasilkan terkesan statis.
eye level view teknik |
Low Level View
Cara pengambilan gambar low level view disebut juga frogs eye view. Sudut kamera didapat jika dalam posisi jongkok atau mendongakkan kamera ke arah atas. Kesan yang ditimbulkan dari gambar yang diambil adalah benda-benda yang ada diatasnya besar bernuansa agung dan megah.
Cara pengambilan gambar low level view disebut juga frogs eye view. Sudut kamera didapat jika dalam posisi jongkok atau mendongakkan kamera ke arah atas. Kesan yang ditimbulkan dari gambar yang diambil adalah benda-benda yang ada diatasnya besar bernuansa agung dan megah.
Low level view teknik |
Komposisi Foto
Komposisi adalah susunan dalam foto. Bagaimana susunan itu hanya fotografer yang bisa mengetahui dan melakukannya. Kamera tidak bisa. Atau dengan kata laim, komposisi tidak bisa digantikan oleh kamera.Langkah – langkah yang ditempuh saat melakukan komposisi yang meliputi menentukan point of Interest, melakukan framing, dan mempertimbangkan balance. Dalam menentukan point of interest dipikirkan persyaratan sebagai berikut :
- Bentuk atau shape. Harus dipilih objek yang menjadi pusat perhatian, yaitu yang mempunyai bentuk bagus dan jelas.
- Kontras atau contrast.
Dicari objek yang menjadi point of Interest adalah objek yang ada sinar yang menerangi. Ada bagian objek yang terang, ada bagian yang gelap. Jangan dipili objek yang terang semua atau gelap semua. Karena dengan adanya sinar yang terang dan gelap pada objek, bentuk objek pun akan menonjol / timbul. - Warna atau color.
Warna sangat diperlukan untuk pemotretan film berwarna. Jika tidak ada wana maka hasil foto memotret menggunakan film berwarna, juga tidak berwarna. - Tekstur
Adalah hal yang timbul atau sesuatu yang menonjol selain bentuk objek itu sendiri.
Rule of third atau aturan ketiga
Pembaginya ada dua garis horizontal dan dua garis vertikal. Ini adalah komposisi klasik yang idapatkan dengan membagi bidang gambar dalam tiga bagian sama besar dan proporsional dengan posisi horizontal dan vertikal
rule of third |
Golden Section
Prinsip panduan komposisinya hampir sama dengan rule of third namun tiitk perhatiannya lebih sempit sekitar lima persen ke arah tengah.
golden section teknik |
Triangle
Rumusan Komposisi dengan menempatkan objek memenuhi separuh bidang foto secara diagonal.
triangle teknik |
KURVA
Komposisi dengan cara menempatkan dan menyusun obyek sehingga membentuk garis melengkung atau bergelombang.
teknik kurva |
FRAME
Foto dengan memanfaatkan bentuk objek apa saja dijadikan sebagai bingkai untuk objek lain.
Foto dengan memanfaatkan bentuk objek apa saja dijadikan sebagai bingkai untuk objek lain.
freme teknik |
SEGITIGA EXPOSURE
segitiga exposure |
Pengaturan Exposure
Mengatur Exposure- Menentukan Fokus :
Dilakukan dengan mengatur fokus pada lensa dengan memutar bagian permukaan depan lensa. Pada kamera poket digital dilakukan dengan menekan tombol shutter secara perlahan dan fokus akan diatur oleh kamera secara otomatis. Fokus dapat dilakukan dengan manual atau auto fokus. - Atur Kecepatan :
Mengatur kecepatan memotret dengan memutar selektor kecepatan rana dan menentukan angka kecepatan selektor rana dengan menyesuaikan situasi di sekitar kita. - Atur Diafragma :
Mengatur aperture atau bukaan pada angka di kamera. Pada kamera analog, pengaturan diafragma dengan memutar bagian lensa. Sementara pada kamera digital dengan pengaturan digital. - Perhatikan Exposure : Dengan melakukan uji coba (tes). Pada kamera digital dengan melhat hasil tes foto di layar.
- Ubah ISO :
Rumus Kecepatan yaitu “Makin besar kecepatan (ditunjukkan dengan angka yang besar) , makin sedikit cahaya yang masuk ke kamera”. Sebaliknya “makin kecil kecepatan (ditunjukkan dengan angka yang kecil) maka makin besar cahaya yang bisa lolos ke dalam kamera)
rumus exposure |
Kecepatan Rana
Shutter Speed / Kecepatan Rana
shuter speed / kecepatan rana |
ISO
Sensitivitas atau ISO (ASA / DIN) adalah tingkat kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. Pada ISO rendah, sensor kurang sensitif dan bekerja perlahan – lahan dalam menangkap cahaya, sehingga dihasilkan gambar yang lebih detil.
Sebaliknya pada ISO tinggi, kamera lebih sensitif terhadap cahaya, tetapi dengan konsekuensi berkurangnya detail dan munculnya noise.
Sensitivitas atau ISO (ASA / DIN) adalah tingkat kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. Pada ISO rendah, sensor kurang sensitif dan bekerja perlahan – lahan dalam menangkap cahaya, sehingga dihasilkan gambar yang lebih detil.
Sebaliknya pada ISO tinggi, kamera lebih sensitif terhadap cahaya, tetapi dengan konsekuensi berkurangnya detail dan munculnya noise.
Kecepatan Rana
Kecepatan rana atau shutter speed sebenarnya adalah durasi berapa lama rana terbuka, yang memungkinkan cahaya masuk dan mengenai sensor. Dengan kecepatan rana seperti tanpa diimbangi suplai cahaya yang besar, pastilah hasil foto akan gelap. Sebaliknya, jika rana terlalu lama, foto yang dihasilkan bisa over exposed atau terlalu terang.
Urutan kecepatan rana dalam perbedaan ukuran satu stop adalah 1/8 – 1/15 – 1/30 – 1/60 – 1/125 – 1/250 – 1/500 – 1/1000 dan seterusnya (dalam satuan detik).
Urutan diatas bisa lebih besar (tidak terbatas) bahkan bis alebih cepat dan ada yang lebih lambat lagi, seperti 1 detik, 2 detik, 3 detik dst).
Diafragma / Aperture
Mengatur lebar bukaan lensa, dan menentukan banyaknya cahaya yang akan melalui lensa menuju sensor kamera. Efek dari dari aperture adalah “bokeh”, atau blur pada objek diluar area fokus.
Teori Diafragma yaitu “Makin besar diafragma (ditunjukkan dengan angka yang kecil) , makin banyak cahaya yang bisa lolos ke kamera melalui lensa”. Sebaliknya “makin kecil diafragma (ditunjukkan dengan angka yang besar) maka makin sedikit cahaya yang bisa lolos ke dalam kamera melalui lensa.)
Kecepatan rana atau shutter speed sebenarnya adalah durasi berapa lama rana terbuka, yang memungkinkan cahaya masuk dan mengenai sensor. Dengan kecepatan rana seperti tanpa diimbangi suplai cahaya yang besar, pastilah hasil foto akan gelap. Sebaliknya, jika rana terlalu lama, foto yang dihasilkan bisa over exposed atau terlalu terang.
Urutan kecepatan rana dalam perbedaan ukuran satu stop adalah 1/8 – 1/15 – 1/30 – 1/60 – 1/125 – 1/250 – 1/500 – 1/1000 dan seterusnya (dalam satuan detik).
Urutan diatas bisa lebih besar (tidak terbatas) bahkan bis alebih cepat dan ada yang lebih lambat lagi, seperti 1 detik, 2 detik, 3 detik dst).
Diafragma / Aperture
Mengatur lebar bukaan lensa, dan menentukan banyaknya cahaya yang akan melalui lensa menuju sensor kamera. Efek dari dari aperture adalah “bokeh”, atau blur pada objek diluar area fokus.
Teori Diafragma yaitu “Makin besar diafragma (ditunjukkan dengan angka yang kecil) , makin banyak cahaya yang bisa lolos ke kamera melalui lensa”. Sebaliknya “makin kecil diafragma (ditunjukkan dengan angka yang besar) maka makin sedikit cahaya yang bisa lolos ke dalam kamera melalui lensa.)
rumus diaragma / aperture |
" Cara Memegang Kamera & menentukan Sudut Pengambilan Gambar "
Posting Komentar