PELAKSANAAN & EVALUASI KAMPANYE
STRATEGI KAMPANYE PR

Kampanye PR - Tidak hanya dalam perencanaan atau penyusunan konsep serta pesan kampanye namun yang tidak kalah pentingya adalah tahap eksekusi atau pelaksanaan dan seteahnya yang tidak boleh ketinggalan adalah evaluasi. Seperti yang akan Alfan.id bahas di kesempatan kali ini yaitu berkaitan dengan Pelaksanaan & Evaluasi Kampanye.

PELAKSANAAN DAN EVALUASI KAMPANYE


pelaksanaan kampanye, evaluasi kampanye

Pelaksanaan Kampanye

Pelaksanaan kampanye adalah penerapan dari konstruksi rancangan program yang telah ditetapkan sebelumnya. karena sifatnya maka proses pelaksanaan harus secara konsisten berpedoman kepada rancangan yang ada tanpa mengabaikan penyesuaian yang perlu dilakukan sesuai dengan kenyataan lapangan yang dihadapi.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam tahap pelaksanaan meliputi:

1. Realisasi unsur-unsur pokok kampanye

  • Perekrutan dan Pelatihan Personel kampanye
    Kegiatan kampanye adalah kerja tim, yang melibatkan banyak orang. Menentukan siapa saja yang terlibat yang terlbat dalam kampanye adalah langkah awal pelaksanaan. Orang-orang yang terlibat harus diseleksi dengan memperhatikan aspek, motivasi, komitmen, kemampuan bekerjasama, dan pengalaman yang bersangkutan dalam kerja sejenis.

    Pada tahap seleksi harus ditegaskan keterlibatan mereka sebagai sukarelawan atau profesional yang mendapat bayaran setelah itu perlu dilakukan pelatihan baik yang bersifat teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan berbagai aspek dan proses yang dijalankan selama kampanye berlangsung.
     
  • Mengonstruksi Pesan.
    Desain pesan kampanye harus sejalan dengan karakteristik khalayak sasaran, saluran yang digunakan, dan efek kampanye yang diharapkan. Namun desain kampanye juga bisa dimulai dari asumsi teori yang ada, namun desain akhir pesan harus berpedoman pada temuan-temuan yang diperoleh dari uji coba dilapangan.

    Pesan kampanye memiliki berbagai dimensi yang meliputi pesan verbal, non verbal dan visual. Apapun dimensinya secara umum konstruksi pesan kampanye harus didasarkan pada pertimbangan; kesederhanaan, kedekatan dengan khlayak, kejelasan, keringkasan, kebaruan, konsistensi, kesopanan dan kesesuaian dengan objek kampanye.
     
  • Menyeleksi penyampai pesan kampanye
    Penetapan siapa yang akan menjadi penyampai pesan bersifat konstektual dan sesuai dengan situasi dan jenis khalayak sasaran yang dihadapi.
     
  • Menyeleksi saluran/Media

    Beberapa faktor pokok yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media kampanye diantaranya ; jangkauan media, tipe dan ukuran besarnya khalayak, biaya, waktu, dan tujuan serta objek kampanye. Selain itu juga harus diperhatikan karakteristik khalayak, baik secara demografis, psikografis, maupun geografis.Pola penggunaan media khalayak (media habit) juga harus diperhitungkan untuk memastikan media apa yang biasa digunakan oleh khalayak.

2. Uji coba Rencana Kampanye

Uji coba terhadap rancangan kampanye sebelum tindakan dilakukan untuk menyusun strategi (pesan, media, dan penyampai pesan) yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Lewat uji coba rencana kampanye kita juga akan memperoleh gambaran tentang respons awal sebagian khalayak sasaran terhadap pesanpesan kampanye.Respons ini pada gilirannya akan digunakan sebagai pembanding ketika melakukan evaluasi proses dan akhir kampanye.

3. Tindakan Dan Pemantauan Kampanye

Tindakan kampanye bukanlah tindakan kaku dan parsial tetapi memiliki ciri tindakan yaitu;
  • Adaptif
    Yaitu terbuka terhadap masukan –masukan baru atau bukti-bukti baru yang ditemukan dilapangan, bersifat dinamis dan flesibel.
  • Antisipatif
    Kegiatan kampanye harus memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan muncul dilapangan saat kampanye dilakukan.Bersikap antisipatif berarti pelaku kampanye telah mempersiapkan berbagai alternatif pemecahan terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul
  • Orientasi Pemecahan Masalah
    Segala bentuk tindakan dalam proses kampanye diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Jika adalah permasalahan yang muncul ketika pencapain tujuan tersebut maka yang harus muncul pertama dilakukan adalah “bagaimana cara memecahkan masalah tersebut”.
  • Integratif dan Koordinatif
    Kegiatan kamapanye merupakan pekerjaan tim dan keberhasilan kampanye sangat ditentukan bagaimana orang-orang yang terlibat bertindak secara integratif dan koordinatif. Koordinasi yang dibuat harys membuka peluang interaksi langsung antara manajer kampanye dengan seluruh tim pelaksana.
Pemantauan proses harus dilakukan untuk dan manajer kampanye harus memliki kewenangan untuk melaksanakan rencana darurat dan bertanggung jawab memutuskan rencana darurat yang dipilih sesuai kebutuhan. Seorang manajer kampanye harus mampu sebagai troubleshooter.

4. Laporan Kemajuan (progress report)

Laporan kemajuan menyediakan semacam evaluasi kecil yang bersifat rutin terhadap berbagai proses kampanye yang sedang berjalan.Umunya laporan kemajuan dibuat dalam rentang waktu mingguan atau dwimingguan.

Manfaat laporan kemajuan bagai manajer kampanye, adalah dimanfaatkan untuk melakukan modifikasi rencana kampanye agar tetap efektif dalam pencapaian tujuan program. Tidak jarang memberikan jawaban atas berbagai hal yang dijelaskan dalam tahap perencanaan. Terakhir laporan kemajuan dapat menyediakan informasi yang berguna untuk penjabaran dan pengembangan strategi kampanye lebih jauh.

EVALUASI KAMPANYE

Antar Venus mendifinisikan evaluasi kampanye sebagai upaya sistemastis untuk menilai berbagai aspek yang berkaitan dengan proses pelaksanaan dan pencapaian tujuan kampanye. dalam definisi ini dapat dipahami 2 hal dalam evaluasi yaitu:
  • Bagaimana kampanye dilaksanakan
  • Apa hasil yang dicapai sebagai konsekwensi program
Pada evaluasi pelaksanaan dilakukan penilaian terhadap kinerja pelaksana kampanye baik tataran individual atau tim.  Berkaitan dengan hasil pencapaian tujuan dilihat dari perubahan kesadara, sikap dan perilaku publik yang sesuai dengan tujuan, pemenuhan fungsi media dan biaya.

Alasan mengapa Evaluasi harus dilaksanakan (Anne Gregory, dikutip oleh Antar Venus).
  1. Evaluasi dapat memfokuskan usaha yang dilakukan.
  2. Evaluasi menunjukan keefektifan pelaksana kampanye dalam merancang dan mengimplementasikan programnya
  3. Evaluasi memastikan efisiensi biaya.
  4. Evaluasi membantu pelaksana untuk menetapkan tujuan secara realistis, jelas dan terarah.
  5. Evaluasi dapat membantu akuntabilitas pelaksana kampanye.

Tingkatan Evaluasi Kampanye

Menurut Ostergaard (dalam Antar Venus) evaluasi kampanye dapat dikategorikan dalam empat level yaitu sebagai berikut:
  • Tingkatan Kampanye (Campign level)
    Pada level ini kita ingin mengetahui apakah khalayak sasaran terterpa kegiatan kampanye yang dilakukan atau tidak? Pertanyaanya adalah:
    - Apakah kampanye yang dilakukan telah menjangkau khalayak yang telah ditetapkan ?
    - Apakah khalayak memberi perhatian pada kampanye tersebut?
  • Tingkatan Sikap (attitude level)
    Pada tingkatan sikap evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode survei atau uji sederhana.

    Metode Survei untuk penggunaan sample berjumlah besar, sedangan uji sederhana digunakan untuk kelompok sasaran yang terbatas, dan juga sangat populer untuk mengukur pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh seseorang sebagai akibat diselenggarakannya kampanye.

    Menurut Ostergaard terdapat empat aspek yang terkait dengan evaluasi pada tingkatan sikap yaitu:
  1. Kognitif ( pengetahuan, kesadaran, kepercayaan)
  2. Afektif (kesukaan, simpati, penghargaan dukungan)
  3. Konatif ( Komitmen untuk bertindak)
  4. Aspek ketrampilan atau skill

    Aspek ketrampilan ditambahkan dengan mempertimbangkan bahwa ketrampilan adalah sesuatu yang harus dikuasai bila kita menghendaki adanya perubahan perilaku.
  • Tingkatan Perilaku
    Para ahli kampanye memandang tingkatan perilaku sebagai level yang paling penting dalam kebanyakan evaluasi kampanye. untuk memperoleh data yang akurat tentang perubahan perilaku para ahli kampanye menyarankan agar dilakukan observasi dan melihat secara langsung perilaku tersebut secara apa adanya dalam sitauasi yang normal.
  • Tingkatan Masalah
    Level evaluasi terakhir adalah tingkatan masalah. Pada tingkat ini evaluasi bisa dapat dilakukan secara mudah atau sebaliknya sangat sulit dan memakan waktu lama. Problem atau maslah disini diartikan sebagai kesenjangan antara kenyataan dengan harapan atau yang seharusnya terjadi.

    Yang sering menjadi pertanyaan dalam evaluasi ini adalah apakah yang akan diukur efek jangka pendek atau jangka panjang? Kapan harus dilakukan evalusi segera setelah kampanye berakhir atau beberapa tahun kemudian?.



    Evaluasi Program PR ( Model makro Macnamara)

evaluasi program kampanye

Menyimpulkan Evaluasi Kampanye

Membuat kesimpulan evaluasi kampanye haarus dilakukan secara berhati-hati dan cermat. Kadang kita harus melihat secara objektif apakah perubahan yang terjadi karena pengaruh kampanye yang dilakukan. Bisa jadi ada faktor lain yang menyebabkan perubahan dan faktor tersebut harus dibuktikan kebenaran dan keberadaannya.
Beberapa situasi umum yang sering terjadi pada tahapan evaluasi.
  1. Keadaan dimana evaluasi terhadap efek yang diharapkan terbukti tercapai kecuali pada tingkatan “masalah”. Khalayak memberi perhatian pada pesan kampanye, sebagian mereka berubah sikapdan ketrampilan dan sebagain mengalami perubahan perilaku. Tetapai masalah tampaknya tidak berkurang.
  2. Situasi kedua terjadi ketika kampanye tampak efektif untuk semua level namun ternyata perilaku khalayak tidak berubah. Pesan kampanye diperhatikan, sikap khalayak dan ketrampilan berubah, masalah berkurang tapi perilaku tidak berubah.
  3. Situasi yang ketiga terjadi ketika kampanye yang dilakukan memperlihatkan kefektifannya tapi faktor eksternal membuat masalah semakin senjang atau meningkat. 
Artikel PR lainya :
  • Tips dan cara membuat perencanaan kampanye pr
  • Contoh perencanaan kampanye pr
  • Pengertian dan contoh analisis PEST 
 " Pelaksanaan & Evaluasi Kampanye - Strategi Kampanye PR "

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama