ANALISA DATA KUALITATIF
RISET HUMAS


Data Kulalitatif - Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2005:248) menjelaskan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan data yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Menurut Kriyantono (2006: 192) analisis data kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kaliamat-kalimat atau narasi baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi. Data tersebut terkumpul baik melalui observasi, wawancara mendalam, focus group discussion maupun dokumen-dokumen.


ANALISIS PENGUMPULAN DATA


Bagaimana Wawancara yang Baik ? - Dalam melaksanakan wawancara terkandung, seorang pewawancara harus memiliki gabungan wawasan, skill danseni tertetentu dalam berkomunikasi.

Faktor yang mempengaruhi periset dalam wawancara:
  1. Informan
  2. Topik
  3. Situasi
  4. Kemampuan teknik wawancara periset
  5. Faktor sosial budaya antara pewawancara dan informan
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan wawancara

Menurut Singarimbun dalam Kriyantono (2006:101) :
  1. Situasi wawancara yang meliputi tempat, waktu, kehadiran orang lain dan sikap masyarakat
  2. Informan yang mencakup; karakteristik sosial, kemampuan menangkap pertanyaan, kemampuan menjawab pertanyaan
  3. Isi wawancara, mencakup; peka untuk ditanyakan, sulit untuk ditanyakan, sumber kekhawatiran
  4. Pewawancara mencakup; karakteristik sosial, ketrampilan berwawancara, motivasi dan rasa aman.

Teknik Wawancara Mendalam:

  1. Periset harus menjamin kerahasian data riset
  2. Pastikan bahwa peneliti telah bertindak akurat
  3. Hindarkan pertanyaan yang mengarahkan jawaban
    Contoh: Apakah ini karena anda lebih menyukai media elektonik daripada media cetak ?. Seharusnya; Media apa yang lebih anda sukai ?
  4. Mintalah informan untuk mendefinisikan istilah-istilah yang tidak dipahami
    Contoh: Menurut anda apa yang dimaksud dengan revitalisasi media relations ?
  5. Tetap fokus pada permasalahan riset
  6. Periset harus memastikan agar pertanyaan jelas dan bisa dimengerti oleh informan
  7. Periset tidak segan meminta contoh dan penjelasn detail.
    Contoh: Selain media relations, kegiatan apa lagi yang mendukung meningkatkan citra PT. X ?
  8. Periset menyiapkan pertanyaan sebelum wawancara.

ANALISIS PENGKODINGAN (PENCATATAN) HASIL WAWANCARA


  1. Setelah melakukan wawancara, maka langkah terbaik yang dilakukan periset adalah mengkoding wawancara yang telah dilakukan.
  2. Dalam kegiatan pengkodingan, periset membaca ulang seluruh materi wawancara dan mencoba mendapatkan garis besar atau gambaran umum hasil wawancara.
  3. Setelah itu peneliti membuat transkip wawancara dan membagi kedalam topik-topik yang dibagi berdasarkan kategori tujuan riset. Dari masing-masing katergori tersebut, periset selanjutnya menganalisisnya.
Hal-hal Penting Dalam Melakukan Observasi
  1. Setting atau konteks berlangsungnya observasi. Setting ini sangat menentukan bagaimana orang berprilaku.
  2. Subjek riset. Ini menyangkut siapa yang diobservasi, berapa banyak yang diobservasi dan data lain yang menyangkut sosiodemigrafis, ekonomi dan lainnya.
  3. Periset harus memahami prilaku kelompok dan individu yang di observasi
  4. Frekuensi dan durasi dari prilaku. Apakah ada prilaku tertentu yang selalu muncul karena dorongan suatu tertentu.
  5. Periset dituntut untuk merekam atau mencatat apa yang dilihat

Analisis Data Observasi

Proses analisis dalam metode observasi sama dengan metode kualitatatif lainnya. Data hasil observasi akandianalisis dengan membuat kategori-kategori tertentu dengan domain-domaian tertentu. Misalnya observasi mengenai “proses pengambilan keputusandi ruang redaksi”. Data mentah hasil observasi bisa dikelompokkan kedalam kategori-kategori: relationship, interaksi horizontal, interaksi vertikal, perselisihan atau konflik dsb. 

Karena periset memasukan data ke dalam kategori-kategori tadi cara ini menurut Wimmer dan Dominick dalam Ruslan (2007:115) disebut “Filling System". Kemudian data diinterpretasi dengan memeadukan konsep atau teori-teori tertentu (disesuaikan dengan judul)

" Analisis Data KUALITATIF - Riset Humas "

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama