CONTOH PAPER TENTANG PROFESIONALISME
PUBLIC RELATIONS (PR)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi Public Relations
Secara umum public relation proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua bela pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan reputasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.
Coulsin – thomas, 2002 mendefinisikan bahwa public relations adalah usaha yang direncanakan terus – menerus dengan segaja, guna membagun dan mempertahankan pengertian tibal balik antar organisasi dengan masyarakat. Secara tidak langsung pendapat ini menujukkan bahwa public relation adalah suatu proses ataupun aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antar organisasi dengan pihak luar atau publiknya. Baca : etika profesi kehumasan
B. Definisi Profesional
Profesional ialah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang di lakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh teguh terhadap nilai moral, ataupun profesional adalah orang hidup dengan mempertahankan keterampilan atau keahlian yang dia miliki, jadi dapat disimpulkan bahwa profesioanal yaitu orang yang menjalankan profesi menurut keahliannya. Dalam melakukan tugas profesi seorang profesiaonal harus dapat bertindak objektif, yang artinya bebas dari rasa sntimen, benci, malu maupun rasa malas, enggan bertindak serta mengambil keputusan.
C. Tugas Utama Seorang Publik Relations
Public Relations merupakan posisi yang sentral dan juga posisi yang memegang peranan penting disuatu perusahaaan atau organisasi dalam membangun dan menumbuhkan ikatan emosional antara atasan maupun bawahan, berperan dalam usaha menanamkan kepercayaan dan loyalitas antar organisai terhadap publiknya. Untuk itu seorang Public Relations memiliki tugas utama yang harus dilakukan oleh seorang Public Relations, ialah :
- Menjadi Media Penyalur Informasi
- Mengelola Opini Publik yang baik
- Menjadi Interpreter atau Penterjemah Keinginan Publik.
- Membuat kesan (image) yang baik, atau positif
- Menciptakan Ketertarikan
D. Tantangan Seorang PR ( public Relations)
Tantangan terberat bagi seorang PR ialah mampu menghadapi tantangan yang menghadangnya bisa diadaptasi dari perencanaan, manajemen krisis yang baik, riset, aksi – komunikasi, dan evaluasi. Adapun tantangan yang biasa di hadapi oleh seorang PR seperti :
Baca : Kasus delay lion air terkait Kode Etik Kehumasan
- Pertumbuhan Teknologi Komunikasi
- Pengaruh Media Massa
- Tingkat Pendidikan, Kelas Sosial, Demografi dari khalayak yang berbeda – beda
Selain menghadapi tantangan seorang PR juga harus mampu memenuhi syarat – syarat yang menyatakan ia sebagai seorang PR yang Profesional, syarat – syaratnya sebagai berikut :
- Mampu menghadapai semua orang yang memiliki aneka ragam karakater dengan baik..
- Mampu berkomunikasi dengan baik.
- Pandai mengorganisasikan segala sesuatu.
- Memiliki integritas personal, baik di dalam profesi maupun di dalam kehidupan pribadinya.
- Memiliki imajinasi.
- Kemampuan mencari tahu.
- Mampu melakukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kampanye PR, serta belajar dari hasil-hasil tersebut.
E. Peranan Seorang PR dalam Suatu Perusahaan
A. Teknisi Komunikasi
- PR sebagai teknisi komunikasi bertugas menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan feature, mengembangkan isi web, dan menangani kontak media.
- Prktisi yang melakukan peran ini biasanya tidak hadir saat manajemen mendefinisikan problem dan memilih sulusi. Tidak mengetahui motivasi secara menyeluruh atau tujuan yang di harapkan. Namun mereka diberi tugas untuk menjelaskan kepada karyawan dan pers.
Baca : Contoh makalah Profesionalisme PR
B. Expert Prescriber
- Ketika para praktisi mengambil peran sebagai pakar/ahli, orang lain akan menganggap mereka sebagaiotoritas dalam persoalan PR dan solusinya. Manajemen puncak menyerahkan PR di tangan para ahli dan manajemen bisa mengambil peran positif saja.
- Bertugas mengidentifikasi problem, mengembangkan program, dan bertanggung jawab penuh atas implementasinya.
C. Fasilator Komunikasi
- Sebagai pendengar yang peka dan perantara komunikasi. Bertindak sebagai perantara, intrepreter, dan mediator antara organisai dan publiknya. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan baik oleh manajemen maupun publiknya untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama.
- Bertindak sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi antara organisai dan publik
D. Fasilator Pemecah Masalah
- PR berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah.
- Fasilator pemecah masalah dimasukkan ke dalam tim manajemen karena mereka punya keahlian dan keterampilan dalam membantu manajer lain untuk menghindari masalah atau memecahkan masalah. Akibantnya, pandangan PR akan dipertimbangkan dalam pembuatan kepuusan manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam masa jabatannya seorang PR tentunya akan menghadipi yang namanya kasus baik itu eksternal maupun internal, baik itu besar maupun kecil. Seperti yang di hadapi oleh perusahaan Johnson & Johnson’s, berdiri sejak tahun 1886 yang berkantor pusat di New Brunswick, New Jersey, Amerika Serikat. Adapun beberapa produk yang di keluarkan oleh perusahaan Johnson & Johnson’s seperti obat dan pertolongan pertama yaitu Perban Band – Aid, obat Tylenol selain itu perusahaan Johnson & Johnson’s mengeluarkan produk bayi Johnson's baby, produk kulit dan kecantikan Neutrogena, pembersih wajah Clean & Clear dan lensa kontak Acuvue.
Baca : Ruang lingkup pekerjaan public relations dan PR Tools
Tepatnya pada tahun 1982 perusahaan Johnson & Johnson’s mengalami kasus yang bermula tewasnya 8 (delapan) orang penduduk Chicago – AS, disusul tahun 1986 dengan kejadian yang sama yaitu tewasnya satu orang secara misterius. Setelah dilakukan otopsi dan serangkaian pemeriksaan lainnya oleh tim forensik, bahwa orang –orang tersebut tewas diakibatkan oleh racun “sianida” yang palimg mengejutkan ternyata racun sianida ini segaja di masukan kedalam produk Johnson & Johnson’s yaitu ke dalam kapsul obat merek Tylenol dan belakangan diketahui bahwa yang memasukan racun tersebut adalah salah satu mantan karyawan yang sakit hati karena di PHK.
Untuk mengembalikan citra baik perusahaan Johnson & Johnson’s harus mengetahui peranan PR sebagai seorang pemecah masalah atau problem solving karena itu manajeman perusahaan Johnson & Johnson’s bersama dengan departemen public relationsnya melakukan serangkaian upaya berbasis dua hal yaitu : tindakan dan komunikasi, sebagai upaya respon cepat perusahaan terkait masalah yang merka hadapi saat itu, antara lain :
- Membeikan peringatan dan mempublikasikan kepada masyarakat luas melalui media massa untuk “menghentikan” mengkonsumsi kapsul merek Tylenol hingga di ketahui secara pasti diwilayah pemasaran mana saja terdapat penyebaran kapsul beracun tersebut itu terjadi ( walau akhinya diketahui penyebaran kapsul tersebut hanya terjadi di Chicago saja).
- Menghentikan kegiatan produksi kapsul Tylenol, dan menghentikan pula iklan produk obat tersebut dimedia massa.
- Menjalin hubungan atau melakukan kontak dengan aparat keamanan, serta badan POM (pengawas obat dan makanan).
Menarik seluruh kapsul Tylenol dari peredaran tanpa terkecuali di seluru AS dan di 14 negara lainnya, untuk kemudian dilakukan pemusnahan
" Contoh Paper Tentang Profesionalisme Public Relations (PR) "
Posting Komentar