STUDY KASUS
FULL DAY SCHOOL INDONESIA

A. Latar Belakang
Masalah Pendidikan kontemporer menganggap bahwa inti dari tujuan pendidikan adalah perkembangan intelektual, fisik, batin, maupun sosial. Perkembangan disini diartikan tidak terbatas pada perkembangan wujud, perubahan berat, penambahan pengetahuan, atau peningkatan kualitas kehidupan anak sejak dia lahir hingga dewasa yang menyangkut perilaku dan segala aktivitasnya, akan tetapi perkembangan yang dimaksud yang memenuhi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 

Sedangkan para ahli pendidikan kontemporer pun sepakat mengatakan bahwa tujuan pendidikan tidak hanya menyangkut penambahan dari segi kognitif, akan tetapi juga menyangkut penambahan dari segi kualitatif ( An – Nahlawi 1995: 122 ). Ahmad D. Marimba ( 1989: 19) menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.



B. Perumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang disajikan penulis, maka penulis merumuskan masalah senagai berikut : 
  1. Bagaimanakah penyelenggaraan full day school di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun ajaran 2009/2010? 
  2. Apa saja kelebihan dan kekurangan penyelenggaraan full day school di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun ajaran 2009/ 2010? 
  3. Apa problem penyelenggaraan full day school dan bagaimana usaha mengatasinya?

C. Pembahasan
Dapat diartikan bahwa pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan secara sadar oleh pendidik dalam mengarahkan, membimbing dan memimpin perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama sampai titik maksimal. Dalam arti pendidikan secara khusus maka arti pendidikan lebih spesifik, yaitu proses belajar mengajar di sekolah atau lembaga pendidikan yang terikat 1 2 waktu, tempat dan adanya kurikulum yang terencana serta adanya evaluasi. 

Dari berbagai macam sekolah yang ada terdapat penyelenggaraan sekolah dengan model full day school, yaitu penyelenggaraan pendidikan yang dijalankan berintikan keterpaduan dari berbagai unsur, yaitu : pertama, memadukan modus pendidikan di keluarga dan masyarakat dalam lingkungan buatan, yakni sekolah. Kedua, memadukan ranah belajar afektif, kognisi, dan psikomotorik. Ketiga, memadukan pendidikan umum dan pendidikan Agama ( seperti yang dipersepsikan masyarakat selama ini ). 

Keempat, memadukan modus klasikal di sekolah dengan masjid dan lingkungan serta pesantren. Kelima, memadukan proses penguasaan ilmu kehidupan dengan tsaqafah Islamiyah dan pembentukkan kepribadian yang Islami ( Yustanto 2004: 83). 


Dari penjelasan model full day school di atas, maka harapan dari penyelenggaraan model full day school adalah terbentuknya kepribadian Islami, penguasaan tsaqafah Islamiyah, dan penguasaan ilmu kehidupan, iptek, ketrampilan. Yustanto (2004: 171 ) Harapan dari penyelenggaraan sekolah model full day school adalah; 1) melahirkan anak muslim yang shaleh cendekia, berkepribadian Islam dan siap melanjutkan ke jenjang pendidikan terbaik berikutnya; 2) membentuk anak berwawasan Islam yang benar, berkelakuan Islam, dan mempunyai ilmu pengetahuan, sains, serta teknologi.

D. Kesimpulan
Untuk menghindari adanya kemungkinan penafsiran yang salah tentang istilah-istilah yang di"gunakan dalam judul skripsi di atas, maka perlu diberi batasan dan penjelasan sebagai berikut : 
  1. Problematika Hal yang menimbulkan masalah yang belum bisa terpecahkan (permasalahan) Depdikbud (1993: 701 ). Adapun yang dimaksud disini adalah masalah atau kesulitan yang dihadapi dalam penyelenggaraan full day school di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.
  2. Penyelenggaraan Full day school Perbuatan ( cara, hal ) menyelenggarakan dalam berbagai-bagai arti seperti pelaksanaan, penunaian, dan pembelaan (Poerwodarminto, 1986: 896). Sedangkan arti full day school adalah : secara bahasa (bahasa Inggris) dan diartikan perkata, full adalah penuh, sibuk, sedangkan day adalah hari, dan arti school adalah sekolah.
  3. Jika ketiga kata tersebut digabung dalam satu kalimat berarti hari yang sibuk dengan sekolah. Menurut Echols dan Hasan (1987: 260), kata full day school dapat diartikan sebagai sekolah sehari penuh. Full day school dapat diartikan sebagai cara, metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan menerapkan pembelajaran yang teratur, teroganisir selama sehari penuh. Pembelajaran di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta dengan model full day 8 school adalah kegiatan belajar mengajar yang teratur dari pagi sampai sore hari (07.00 – 15.00). Maka dari itu, tentunya banyak masalah atau kesulitan yang dihadapi pendidik dalam penyelenggaraan full day school di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Kesimpulan dari pengertian judul adalah penelitian lapangan yang mengambil objek institusi SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, dan memfokuskan penyelenggaraan pembelajaran pemanfaatan waktu yang lebih sehingga disebut dengan full day school. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pembahasan sejelas-jelasnya sehingga dapat diketahui kelebihan, kekurangan, apa saja problem dalam penyelenggaraan full day school, dan cara mengatasinya
Artikel terkait lainya :
" Contoh Study Kasus - Full day School Indonesia "

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama