MENGENAL DIRI SENDIRI
CHARACTER BUILDING


Mengenal Diri Sendiri -
Mengenal diri sendiri adalah awal mengenal kebenaran. Socrates mengistilahkannya dengan GNOOTI SEAUTON, (know yourself).

Orang perlu mengenal siapa dirinya yang sebenarnya, sehingga ia mengenal kebenaran.

Socrates (469-399) Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau “frame” yang membuat orang mampu berkomunikasi dengan orang lain secara otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.


Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya (style) orang yang berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal (PQ).

wsocrates, mengenal diri, diri sendiri,character building
Mengenal diri berarti:Memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya

Manfaat dan tujuan mengenal diri:
  1. Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta (diharapkan mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya.
  2. Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dikembangkannya.
  3. Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.

Cara Mengenal Diri:
  1. Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik, saran orang lain, dan mau menerima apa adanya demi perkembangan dirinya; tidak defensif.
  2. Melalui penelusuran bakat dan kepribadian
  3. Melalui pengalaman sehari-hari
  4. Melalui kebersamaan dengan orang lain
  5. Melalui refleksi dan perenungan diri pribadi merumuskan potret diri sendiri.

Mengenali Kondisi Fisik

Orang Cacat Fisik Bisa Sukses Beberapa contoh:
  1. Nick Vujicic
  2. Forest Gump
  3. Tony Melendes
Kesimpulan
  1. Pengenalan akan fisik menyadarkan diri untuk menerima diri apa adanya
  2. Dengan penerimaan diri orang bisa sukses karena ia mau mengembangkan diri berangkat dari yang ada padanya, tidak menyalahkan keadaan fisiknya.
  3. Menjadi percaya diri, mampu berusaha, menjadi berkah bagi sesama.

Memahami Temperamen
Ada 4 (empat) jenis temperamen:
  1. Sanguinis
  2. Koleris
  3. Melankolis
  4. Phlegmatis

Latihan introspeksi diri dengan menggunakan kuesioner guna mengenali temperamen dan sifat-sifat diri sendiri (lampiran)

Kesimpulan
  1. Dalam kenyataan orang tidak hanya memiliki satu temperamen, sering ada perpaduan: sankol, sanmel, san phleg, kolsan, kolmel, kolphleg, melsan, melphleg, phlegsan, phlegkol, dan phlegmel.
  2. Mungkin juga perpaduan lebih dari itu
  3. (Bisa dilanjut dengan latihan mengenal tipe kepribadian ala MBTI)

Kepribadian/Watak/Temperamen
1. Kepribadian
Adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan  tingkahlaku dan pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan (G. Allport)

2. WatakAdalah totalitas dari keadaan-keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap perangsang. (G. Ewald) Secara teoritis, watak dibedakan (G. Ewald)
  • Watak yang dibawa sejak lahir
  • Watak yang diperoleh
3. Temperamen
Adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional dan karenanya terutama berasal dari keturunan (Allport)

Temperamen Adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konsitusi jasmani (G. Ewald)

Jenis-jenis temperamen:
  1. Sanguinis
  2. Koleris
  3. Melankolis
  4. Phlegmatis

Mengenal Bakat
A. Pengertian Bakat
  1. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Unsur rohani ini dapat atau tidak berkembang turut ditentukan oleh keadaan di luar diri seseorang (lingkungan), & didukung oleh keinginan kuat yang dimiliki oleh orang itu untuk mengembangkan atau tidak mengembangkannya.
     
  2. Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi.

    Kalau personality dipahami sebagai totalitas manusia yang unik, maka bakat merupakan salah satu dari personality itu.
     
  3. Bakat merupakan potensi, dan bukan sesuatu yang sudah betul-betul nyata dengan jelas. Bakat lebih sebagai kemungkinan, yang masih harus diwujudkan.

    Kita tidak dengan sendirinya mengetahui bakat kita, walau sebenarnya kita memilikinya, dan dapat mewujudkannya ketika kita menggali dan mengembangkannya.
     
  4. Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (atau tidak mampu) melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan sukses (atau tidak pernah sukses)

B. Kecerdasan Sebagai Bakat
 

Jenis kecerdasan:
  1. Kecerdasan linguistik
  2. Kecerdasan logis-matematis
  3. Kecerdasan spasial
  4. Kecerdasan musikal
  5. Kecerdasan kinestetik-jasmani
  6. Kecerdasan antarpribadi
  7. Kecerdasan intrapribadi

C. Hal-hal yang mempengaruhi bakat
  1. Unsur genetik
  2. Latihan
  3. Struktur tubuh

D. Pola hubungan Bakat & Kreativitas
  1. Anak yang berbakat tetapi tidak kreatif
  2. Anak yang berbakat & kreatif
  3. Remaja yang kreatif tetapi tidak berbakat
  4. Orang dewasa yang kreatif & berbakat

E. Mengembangkan Bakat

1.Perlu mengetahui bakat

  • Untuk mengetahui potensi diri
  • Untuk merencakan masa depan
  • Untuk menentukan tugas atau kegiatan

2. Cara mengembangkan bakat
  • Perlu keberanian
  • Perlu didukung latihan
  • Perlu didukung lingkungan
  • Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat & cara mengatasinya

Mengenali Adversity

  • Adversity merupakan keteguhan, semangat, ketekunan, kemampuan seseorang dalam mencapai tujuan
  • Ada 3 tipe: Quitter, Camper, dan Climber
  • Mengevaluasi diri dengan menggunakan Adversity

Response Profile (ARP) yang ada dalam lampiran. Mengenali Sipiritualitas
  • Aspek spiritualitas berhubungan dengan kehidupan manusia sebagai makhluk beriman.
  • Demi lebih memahami konsekuensi hidup keagamaannya dalam kehidupan nyata.
  • Introspeksi atas kualitas spiritual dengan form penghayatan hidup keagamaan (dalam lampiran)

Mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan diri sendiri:
  1. Introspeksi diri
  2. Mengendalikan diri
  3. Membangun kepercayaan diri
  4. Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokohtokoh teladan
  5. Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri 





Searches related to Mengenal DIri Sendiri - Character Building

contoh makalah character building bsi
artikel mengenal diri sendiri
contoh makalah tentang kepribadian diri sendiri
contoh makalah mengenal, menerima dan mengembangkan diri sendiri
contoh makalah character building lingkungan dan interaksi sosial
makalah character building sikap dan perilaku sosial

" Mengenal DIri Sendiri - Character Building "

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama